Sampah 2020 - Greenpeace mendukung gerakan Indonesia Bebas Sampah 2020 dan menyerukan agar Indonesia segera berbenah dalam pengelolaan ...
Sampah 2020 - Greenpeace mendukung gerakan Indonesia
Bebas Sampah 2020 dan menyerukan agar Indonesia segera berbenah dalam
pengelolaan sampah terutama sampah yang mencemari lautan.
“Indonesia sebagai penyumbang sampah ke lautan kedua terbesar di
dunia, harus segera berbenah diri dalam pengelolaan sampahnya, karena
banyak sampah yang berakhir di lautan dan mengancam keberlanjutan
ekosistem laut Indonesia yang indah“ ujar Arifsyah Nasution, Juru
Kampanye Laut Greenpeace Indonesia.
Diungkapkan, aktivis Greenpeace
turut mengambil bagian dalam aksi di Hari Peduli Sampah kemarin yang
serentak dilakukan di 8 kota yaitu Padang, Pekanbaru, Bandung, Semarang,
Jogja, Surabaya, Jayapura, dan Jakarta, sebagai dari dukungan
Greenpeace terhadap Gerakan Indonesia Bebas Sampah 2020.
Masyarakat dunia terus menghasilkan lebih banyak sampah dan limbah.
Untuk mengubah tren yang mengkhawatirkan ini, dukungan politik
pemerintah dan inovasi serta pertanggungjawaban industri yang kuat
sangat dibutuhkan. Pengelolaan sampah perlu dilakukan secara terpadu dan
mengatasi akar masalahnya.
Inisiatif terbaru pemerintah untuk membangun pengolahan sampah waste
to energy teknologi thermal seperti insinerator termasuk gasifikasi dan
pyrolisis yang direncanakan akan dibangun di 7 kota di Indonesia malah
akan menghasilkan masalah baru dan bukan merupakan solusi.
“Mitos terbesar dari insinerator adalah bahwa ia membuat sampah
hilang. Pada kenyataanya sampah hanya berubah bentuk menjadi gas dan
disebar ke udara, perairan dan daratan yang luas. Pembakaran yang
terjadi di insinerator menghasilkan berbagai polutan berbahaya termasuk
Dioxin, material paling beracun yang dikenal ilmu pengetahuan yang dapat
menyebabkan kanker pada manusia. Jika pemerintah terus bersikukuh
membangun insinerator dan sejenisnya ini sama saja dengan secara sengaja
meracuni udara dan lingkungan kita” tambah Ahmad Ashov Birry, Juru
Kampanye Detox Greenpeace Indonesia melalui keterangan tertulisnya yang
diterima Beritalingkungan.com.
Insinerator melepaskan berbagai polutan dalam bentuk gas, abu dan
residu beracun lainnya. Filter yang digunakan untuk membersihkan gas
dalam cerobong ininerator juga menghasilkan limbah beracun padat dan
cair, yang pada akhirnya juga harus dibuang.
Satu-satunya cara untuk memperbaiki situasi ini dan melindungi lautan
dari pencemaran yang akut dengan menghindari produksi sampah dan limbah
beracun dengan menghapuskan penggunaan bahan beracun berbahaya,
mentransformasi proses produksi dan penanganan setelah pakai dari
berbagai produk yang kita gunakan.
“Aksi masyarakat di Hari Peduli Sampah Nasional ini sudah seharusnya
diikuti kepedulian pemerintah untuk tidak membangun insinerator dan
sejenisnya yang hanya akan membahayakan lingkungan dan kesehatan
masyarakat. Penolakan masyarakat terhadap insinerator telah berkembang
di seluruh dunia.”ujarnya.
Seraya menambahkan, masyarakat telah menyadari bahwa tidak ada tempat
untuk pembakaran sampah dan limbah B3 dalam masyarakat yang
berkelanjutan. Indonesia harus bebas sampah, dan bebas insinerator. (Wan) Berita Lingkungan