PortalHijau - Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi lonjakan titik panas yang mengindikasikan adany...
PortalHijau - Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru
mendeteksi lonjakan titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran
lahan dan hutan (Karlahut) di Provinsi Riau.
"Berdasarkan pencitraan satelit NOAA melalui modis Terra dan Aqua
Rabu pukul 16.00 WIB terpantau sebanyak 21 titik panas yang menyebar di
enam kabupaten di Riau," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG
Pekanbaru Slamet Riyadi di Pekanbaru, Rabu.
Ia menjelaskan ke 21 titik panas itu masing-masing terpantau di
Dumai enam titik, Bengkalis dan Rokan Hilir masing-masing lima titik,
Pelalawan dua titik, serta Indragiri Hulu, Indragiri Hilir dan Meranti
masing-masing satu titik panas.
Slamet mengatakan lonjakan titik panas itu tidak hanya terpantau di
Riau, namun juga di sejumlah provinsi di Sumatera. "Secara keseluruhan
ada 57 titik panas di Sumatera. Kepulauan Riau ada 16 titik, Aceh dan
Sumatera Utara sembilan titik serta Sumbar dua titik panas," jelasnya.
Sementara itu, dari 21 titik panas yang terdeteksi, delapan
diantaranya dipastikan sebagai titik api yang mengindikasikan adanya
Karlahut dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen.
Ia merincikan, tiga titik api terdeteksi di Bengkalis dimana dua
diantaranya berada di Kecamatan Bantan dan satu di Rupat Utara.
Selanjutnya dua titik api di Dumai yang berlokasi di Bukit Kapur dan
Dumai Barat. Dua titik api di Rokan Hilir terpantau di Bangko dan satu
titik api di Indragiri Hulu terpantau di Kecamatan Seberida.
Keberadaan titik panas maupun titik api di Riau terpantau cukup
fluktuatif. Pada Rabu pagi tadi BMKG hanya mendeteksi lima titik panas
di Riau sebelum kemudian melonjak tajam mencapai 21 pada sore hari.
Meski terpantau puluhan titik panas, BMKG memastikan belum
mencemarkan kondisi udara dimana jarak pandang di sejumlah wilayah Riau
terpantau normal antara 8-10 Kilometer.
Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin menjelaskan sejumlah wilayah pesisir
Riau saat ini cukup rawan terjadi Karlahut lantaran intensitas hujan
sangat sedikit. "Kita "warning" yang di sana, kondisi cukup panas,
temperatur tinggi sehingga kebakaran berpotensi meluas dengan mudah,"
ujarnya.
Selain itu, kondisi geografis di wilayah tersebut yang berada
berbatasan dengan laut juga akan mempersulit untuk melakukan pemadaman
karena kondisi angin yang cukup kuat. B Kunto Wibisono