HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Peneliti Ini Ubah Kotoran Jadi Material Ramah Lingkungan

PortalHijau.com - Siapa sangka secuil kotoran binatang dapat menjadi suatu kebanggaan dalam pembicaraan konferensi penyelamatan iklim gl...

PortalHijau.com - Siapa sangka secuil kotoran binatang dapat menjadi suatu kebanggaan dalam pembicaraan konferensi penyelamatan iklim global di Paris, Prancis. Kotoran ini tinggal selangkah lagi diubah menjadi material lain, seperti plastik hingga bahan bakar kendaraan.

“Ini adalah revolusi industri yang ketiga. Mengubah dunia untuk lebih menggunakan biomassa ketimbang produk minyak,” kata Regis Nouaille dari perusahaan bioteknologi Ayfren seperti dilansir dari Phys, Ahad, 13 Desember 2015. Ia memanfaatkan mikroorganisme untuk mengubah kotoran ini menjadi bahan yang bisa dimanfaatkan kembali.

Nouaille menjelaskan, bahan-bahan seperti kotoran binatang, jeroan, hingga sampah dapur, akan bereaksi bila dicampur dengan 50-100 jenis mikroorganisme alami. Proses ini akan menghasilkan bahan-bahan natural, yang setelah diproses kembali dapat menjadi bahan plastik, minyak, hingga kosmetik.

Meski teknologi ini masih merupakan proyek awal dari Ayfren, Nouaille berencana untuk mengembangkannya hingga skala industri. Bila berhasil, Nouaille akan mengimplementasikan teknologi ini di daerah Afrika yang masih belum terjangkau listrik.

Penggunaan kotoran sebagai sumber energi memang bukan cerita baru di dunia sains. November lalu, perusahaan asal Inggris, GENeco, mengoperasikan bus yang berbahan bakar gas dari kotoran. Bus ini akan membawa penumpang dari bandara Bath menuju Bristol.

Dilansir dari The Guardian, General Manager GENeco Mohammed Saddi, mengatakan, bus ini bisa menempuh jarak 186 mil dari total kotoran lima orang selama setahun.

“Kendaraan dengan bahan bakar gas memiliki peran penting untuk meningkatkan kualitas udara di kota-kota kami,” katanya. Lebih hebatnya lagi, menurut Saddi, masyarakat dapat menyumbang energi untuk menjalankan bus ini. Ya, dengan memanfaatkan kotoran mereka sendiri.
Tempo