JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa kebakaran hutan dan lahan mengakibatkan luas gambut berkurang hi...
JAKARTA
-- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa kebakaran
hutan dan lahan mengakibatkan luas gambut berkurang hingga dapat berdampak
negatif pada lingkungan.
"Dampak
lingkungan yang ditimbulkan cukup besar berupa terlepasnya emisi gas
karbondioksida," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo
Purwo Nugroho di Jakarta, Jumat malam (30/10).
Dia
menambahkan, gas karbondioksida akan menyumbang emisi gas rumah kaca yang
berujung pada pemanasan global. "Wilayah yang ekosistem hutan gambutnya
terbakar juga akan memicu permasalahan baru," katanya.
Pada saat
musim kemarau, kata dia, bahaya kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan akan
mengancam. "Sementara pada musim penghujan akan menimbulkan bahaya
banjir," katanya.
Sementara
itu, luas kebakaran hutan dan lahan di Indonesia sekitar dua juta
hektare. "Perkiraan kami bisa lebih lagi, karena pendataan masih
terus berjalan," katanya.
Ditambah
lagi, masih ada titik kebakaran hutan dan lahan yang belum padam sehingga belum
terdata. Dia menjelaskan, hutan dan lahan yang terbakar diantaranya adalah
lahan milik masyarakat, korporasi hingga kawasan konservasi, taman nasional dan
lain sebagainya.
Dia juga
menambahkan, sebaran titik api kebakaran hutan dan lahan hingga Okober 2015
yaitu 32 persen berada di kawasan hutan nonkonsesi.
"Sementara
itu, 20 persen HTI, 20 persen sawit, 23 persen area penggunaan lain dan lima
persen lain-lain," katanya.
Sumber/Foto : Republika