HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Limbah dan Asap PT. Socfindo Sei Liput Resahkan Masyarakat Sekitar

Aceh Tamiang, Media NAD : PT. Socfindo yang terletak di Desa Sei Liput tepatnya hanya lebih kurang 100 meter dari kantor Camat Kecamatan Ke...

Aceh Tamiang, Media NAD : PT. Socfindo yang terletak di Desa Sei Liput tepatnya hanya lebih kurang 100 meter dari kantor Camat Kecamatan Kejuruan Muda, di Kecamatan Kejuruan Muda sejak dahulu telah berdiri Pabrik Kelapa Sawit (KS), namun sangat disayangkan limbah dan asap PKS dari pabrik telah meresahkan masyarakat yang berdomisili di tiga desa yakni desa Sei Liput, Desa Kebun Sei Liput, dan Desa Purwodadi yang dekat dengan pabrik terancam akan kesehatannya secara perlahan-lahan akibat pencemaran lingkungan dari pabrik tersebut.

Pencemaran polusi udara ini baik yang berupa debu dan aroma serta suara terjadi akibat dibukanya ketel dan kolam limbah blended yang lokasinya tidak jauh dari perumahan masyarakat dan ditambah lagi dengan kebisingan mesin. Menurut datok Penghulu Desa Purwodadi, Yen Darino kepada media mengatakan bahwa masyarakatnya kini mulai resah atas asap dan debu ketel yang dihirup oleh masyarakat bias mengakibatkan penyakit ISPA (infensi saluran pernapasan) apalagi mencium bau aromanya yang menyegit.

Hal senada juga disampaikan Datok Penghulu Sei Liput, Irwan, mengatakan bahwa lokasi PKS. PT. Socfindo sebenarnya sudah tidak layak lagi berada di tengah-tengah pemukiman masyarakat. “Bahwa saya sudah pernah menyurati Badan Lingkungan Hidup Aceh Tamiang mengenai persoalan ini namun sampai saat ini tidak ada solusi yang diberikan oleh Badan Lingkungan Hidup, jadi kepada siapa lagi saya harus mengadu?

Sementara Tim Pansus anggota DPRK Aceh Tamiang juga sudah pernah turun ke lapangan melihat lokasi melihat lokasi tersebut dan mendengar keluhan masyarakat namun sampai saat ini tidak ada titik terangnya (baca: tidak ada tindakan apapun-red)” kata Irwan.

Tidak jauh berbeda dengan kedua Datok Penghulu di atas, Syahbuddin Datok Penghulu Kebun Sei Liput mengtaakan kalau warganya kini sering kali mengeluh kepada saya mengenai keberadaan PKS tersebut terhadap kebisingan maupun aroma limbah dan polusi udara akibat debu ketel ini kepadanya.

Sementara, media ini mencoba melakukan konfirmasi dengan pihak perusahaan yang disambut oleh Kepala Tata Usaha (TU) Socfindo Wahyudi di ruang kerjanya mengatakan bahwa limbah dan asap PT. Socfindo lebih bagus bila dibandingkan dengan PKS yang lainnya seperti PKS Sisirau. “Dan saya rasa tidak ada masalah mengenai polusi yang ditimbulkan pabrik, inilah yang dapat saya berikan keterangan” ungkapnya.

Keluhan ini juga disampaikan beberapa pedagang kecil yang berada di dekat lokasi PKS terutama yang berada di lokasi pinggiran rel kereta api yang mengeluhkan kekesalannya atas polusi debu dari pabrik tersebut. “Saya pernah sangat repot atas asap ketel PT. Socfindo yang megandung butiran-butiran hitam yang mengguyur di areal jualan saya” ujar pedagang yang tidak mau disebut namanya.

Anggota DPRK Aceh Tamiang yang termasuk dalam Tim Pansus yang pernah turun ke lokasi PKS. PT. Socfindo, T. Insyafuddin Ketua Tim Pansus yang menjabat juga Ketua Komisi A saat dikonfirmasikan mengenai ini mengatakan PKS. PT. Socfindo sebenarnya memang sudah tidak layak lagi di lokasi pemukiman warga di tiga desa tersebut. (aa).

Sumber : Media NAD, Edisi 352 Tahun X.